Cari Blog Ini

Jumat, 29 Januari 2010

Hidup untuk Doa

Mengapa kita berdoa?

Berdoa adalah membuka hati kita kepada Allah Bapa kita yang penuh kasih. Kita adalah anak Allah dan Ia adalah Bapa kita karena Yesus."… semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya." (Yoh.1:12).

Untuk menjadikan kita anakNya, Allah telah mengorbankan PutraNya yang tunggal. Dan inilah keyakinan kita, bahwa "…Ia yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32). Allah dengan senang ingin memberikan kepada kita lebih dari pada apa yang berani kita minta. Untuk itu kita harus senantiasa membuka hati kita kepadaNya.

Mengapa kita berdoa? Pertama, Allah menginginkan supaya kita mencari Dia dan berbicara kepadaNya. Kadang-kadang kita tidak dapat mengemukakan apa yang ingin kita katakana, tetapi Allah mengerti. Roh KudusNya menolong kita untuk menyatakan permohonan-permohonan itu kepada Bapa. (Roma 8:26)

Tuhan ingin kita menghampiriNya dengan penuh keyakinan dan keberanian sebab Yesuslah Imam Besar kita. (Ibr.4:15, 16)

Kedua, kita perlu berdoa. Yesus mengatakan "… tanpa Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yoh.15:5). Kalau kita tidak berdoa, berarti kita berusaha melakukan segala sesuatu berdasarkan kekuatan sendiri, tanpa pertolongan Tuhan. Kita juga merugikan diri sendiri sebab : "kamu tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa" (Yak.4:2).

Kita perlu berdoa bukan saja pada waktu saat teduh, tetapi banyak kali dalam sehari. Alkitab mengajarkan kita untuk berdoa dengan tidak berkeputusan (1 Tes. 5:17).

Terakhir, perhatikanlah contoh dari Yesus sendiri. Dalam hidupNya YEsus selalu menyediakan waktu untuk menyendiri dengan BapaNya. Ia bangun pagi-pagi untuk berdoa (Mark.1:35), kadang-kadang Ia berdoa semalam-malaman (Luk.6:12) dan waktu menghadapi salib Ia bergumul dalam doa (Luk.22:40-44). Kalu Yesus yang suci dan tidak berdosa saja masih perlu berdoa, apalagi kita!

Apakah yang termasuk di dalam doa? Pertama, penyembahan. Sering kita melupakan bagian ini di dalam doa-doa kita. Sepertinya kita meremehkan bahwa Ia, kepada siapa kita berdoa, adalah Allah yang Maha Kuasa, Pencipta dan Pemelihara segala sesuatu termasuk diri kita sendiri. Perhatikanlah bagaimana pemazmur memuji dan memuliakan Allah: "Jika aku melihat langitMu, buatan jariMu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya?" (Maz.8:4,5). Mulailah doa-doa dengan menyembah dan memuji Nama Tuhan.

Kedua, pengucapan syukur. Kita patut mengucap syukur kepada Allah untuk segala yang telah dan akan Ia lakukan. Ingat dan hitunglah kebaikan, kesetiaan serta pengampunan Tuhan bagi kita. Ucapkan syukur atas hal-hal tersebut. Bersyukurlah untuk NamaNya dan FirmanNya. "Sebab kasih setiaMu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau" (Maz.63:4).

Ketiga, pengakuan dosa. Semakin kita mengenal Dia, semakin kita menyadari dosa-dosa kita. Ia menunjukkan segi-segi kekurangan kita, kesombongan, lebih mementingkan diri dari pada Tuhan, dan sebagainya. Kita harus mengakui semua dosa-dosa itu karena Ia setia dana dil dan mau mengampuni dan menyucikan kita. "Jika kita mengakui dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yoh.1:9).

Keempat, permohonan bagi diri kita sendiri dan bagi orang lain. Karena Allah mengasihi kita, Ia ingin supaya kita menyatakan segala keinginan dan kekuatiran kita kepadaNya. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Fil.4:6)

Kita harus mendoakan kebutuhan kita sehari-hari dan kebutuhan orang-orang lain secara spesifik. Doakanlah juga supaya keluarga, kawan-kawan dan kenalan kita akan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya. Bagi mereka yang sudah mengenalNya, doakanlah supaya iman mereka bertumbuh dalam kedewasaan.

Saran-saran praktis yang bisa diikuti adalah, buatlah daftar pokok-pokok doa untuk tiap hari. Misalnya hari Senin kita berdoa untuk gereja-gereja di Indonesia, Selasa untuk pemerintah, Rabu untuk keluarga dan seterusnya. Karena kita mendoakan banyak orang, nama-nama mereka dapat dibagi dan tiap hari kita berdoa secara khusus untuk beberapa orang saja. Tetapi ada hal-hal penting atas orang-orang yang perlu kita doakan setiap hari.

Kalau tidak dapat berkonsentrasi dalam berdoa, kita dapat mencatat doa-doa kita. Sediakanlah buku tulis khusus untuk maksud ini. Kita dapat juga mencatat tanggal Tuhan menjawab doa itu dan apa jawabNya. Ini akan memberikan kepercayaan dan iman yang lebih besar untuk masa depan.

Kalau mengantuk, berdoalah dengan bersuara. Ini pun akan membantu kita dalam berkonsentrasi. Berlutut di muka tempat tidur jauh lebih baik dari pada berbaring di atasnya!

Kalau tidak tahu apa yang harus didoakan, tanyakanlah rekan-rekan saudara apa yang mereka inginkan saudara doakan untuk mereka. Atau, pakailah ayat-ayat Alkitab seperti Mazmur 103, Filipi 1:9-11. Mari kita hidup untuk doa, supaya doa-doa kita terus mengubah kita menajdi serupa dengan Yesus. Tuhan memberkati kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar